Saat kejadian, ada 502 WNI berada di tiga prefektur terparah: Miyagi, Iwate dan Fukushima.
VIVAnews — Bencana tak memilih korban. Demikian pula dengan musibah gempa 9,0 skala Richter dan tsunami yang menggulung sebagian wilayah Jepang. Pemerintah semua negara berusaha mencari tahu nasib warganya. Termasuk Indonesia.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa mengatakan, saat kejadian, ada 502 warga negara Indonesia (WNI) yang ada di tiga prefektur atau daerah setingkat propinsi terparah yakni, Miyagi, Iwate dan Fukushima. “Berangsur bisa mengurangi daftar WNI yang tidak diketahui nasibnya. Ada 100 orang yang masih belum diketahui,” kata Marty di Kantor Kementerian Luar Negeri, Sabtu 19 Maret 2011 sore.
Namun, Menlu mengatakan, berangsur-angsur data WNI di Jepang makin lengkap dan baik. Soal relokasi, ia mengatakan, WNI telah dipindahkan dari lokasi bencana ke KBRI atau Sekolah RI di Tokyo. “Hari ini telah dievakuasi 163 orang. Nanti malam ada 35 WNI yang tiba di Jakarta. Diperkirakan sampai pukul 21.50 WIB, transit di Denpasar,” tambah dia.