PANDEGLANG – Hama wereng coklat menyerang puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Menes dan Cimanuk. Akibatnya, puluhan petani terancam tak menikmati hasil panen lantaran padi yang diserang adalah padi yang hendak berbuah.
Suharja, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Menes, mengatakan, hama wereng coklat cukup berbahaya. Oleh karena itu, sesuai perintah atasan pengamatan harian harus dilakukan di setiap areal sawah. Berdasarkan pengamatannya, populasi wereng tertinggi terjadi di Desa Muruy dengan kisaran luas lahan sawah yang diserang mencapai 10 hektare. Suharja mengaku sudah melaporkan munculnya hama wereng coklat ini kepada instansi terkait.
“Petani juga sudah berupaya untuk mengendalikan hama ini dengan cara bertahap menggunakan racun pestisida bantuan dari pemerintah.
Kalau dibiarkan akan meluas karena sawah yang berada dalam radius satu hingga dua kilometer bisa kena kalau pengendalian tak kita lakukan,” ujarnya, Sabtu (21/5).
Menurutnya, hama wereng muncul sebagai tanda lingkungan yang sudah rusak. Selain itu, ditambah dengan keadaan cuaca yang ekstrim menjadikan populasi wereng coklat meledak.
Wawan, Ketua Kelompok Makmur Lestari II mengungkapkan jika tidak dilakukan pengendalian maka padi yang sebentar lagi memasuki masa berbuah bisa terganggu. “Kejadian ini bukan yang pertama, musim lalu kami juga kena hama wereng,” ujarnya.
Hal serupa terjadi pada puluhan hektare sawah di di Kampung Cihideung, Desa Batu Bantar, Kecamatan Cimanuk. Lanjutkan membaca Wereng Coklat Serang Menes & Cimanuk